BMBK: Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Provinsi Lampung gerak cepat (gercep) menanggapi bencana longsornya gorong-gorong di ruas jalan Gunung Sugih–Padang Ratu, tepatnya di stasiun KM 19, Desa Bumi Aji, Kecamatan Anak Tuha, Kabupaten Lampung Tengah.
Kejadian longsor ini disebabkan oleh curah hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir, yang menggerus struktur gorong-gorong dan mengancam kelancaran arus lalu lintas di jalur penghubung utama tersebut.
Kepala Dinas BMBK Lampung, M. Taufiqullah, menyampaikan bahwa pihaknya langsung turun ke lokasi bersama aparat desa dan masyarakat setempat untuk meninjau kondisi lapangan serta mengambil langkah-langkah cepat guna mencegah terputus arus lalu lintas.
“Hal pertama yang kami lakukan adalah memberikan peringatan karena jalan masih bisa dilewati oleh kendaraan kecil, tentu dengan bantuan pengawasan dari masyarakat. Tapi untuk kendaraan besar seperti truk, sementara kami hentikan total,” kata dia Ketika di wawancarai, Senin (21/4).
Pemberitahuan larangan melintas bagi kendaraan berat akan dipasang di titik strategis, yakni di pertigaan Negeri Aji Tuha, agar pengguna jalan dapat segera mengambil jalur alternatif.
Selain pengalihan arus, BMBK juga telah menyiapkan penanganan sementara di lokasi kejadian.
"Kebetulan ruas ini masuk dalam kontrak aktif, jadi kami akan bekerja sama dengan pihak kontraktor untuk penanganan darurat, agar dalam satu atau dua hari ke depan kendaraan besar sudah bisa melintas kembali," tambah Taufiqullah.
Langkah cepat ini, sambungnya, merupakan bagian dari komitmen Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, dalam memastikan infrastruktur jalan yang aman dan layak bagi masyarakat, terutama di wilayah-wilayah yang rawan bencana.
"Pak Gub berupaya sigap dalam merespons kejadian-kejadian darurat demi menjaga mobilitas dan keselamatan warga," sambungnya.
Untuk solusi jangka panjang, BMBK akan melakukan perbaikan permanen dengan membangun kembali struktur gorong-gorong menggunakan sistem uditch alias saluran beton pracetak yang dinilai lebih kuat dan tahan lama. Proses ini akan disesuaikan dengan anggaran yang tersedia.
Sebagai langkah antisipasi ke depan, BMBK Lampung juga akan memaksimalkan fungsi drainase di berbagai ruas jalan provinsi guna mencegah terjadinya kerusakan serupa di wilayah lain, khususnya saat intensitas hujan tinggi.
“Kami akan mengerahkan seluruh sumber daya yang ada agar proses perbaikan bisa selesai secepat mungkin dan jalur ini kembali normal,” pungkasnya. (Tim Publikasi BMBK Lampung).