BMBK, Bandar Lampung: Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung melalui Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Lampung memastikan infrastruktur jalan dan jembatan siap menyambut lonjakan arus kendaraan menyambu Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Kepala Bidang Pemeliharaan Jalan dan Jembatan, Asep Wirakarsa, menyatakan sebagian besar ruas jalan provinsi telah dalam kondisi mantap untuk menghadapi periode Nataru.
“Kami telah melakukan berbagai langkah strategis, termasuk rehabilitasi jalan dan siaga Unit Reaksi Cepat (URC), untuk memastikan kelancaran mobilitas masyarakat,” ujar Asep kepada tim publikasi, Kamis (12/12/2024).
Provinsi Lampung, jelasnya, memiliki jaringan jalan sepanjang 1.695,479 kilometer yang tersebar di 98 ruas dan 16 koridor.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 78,674 persen jalan berada dalam kondisi mantap, sementara 21,326 persen lainnya masih memerlukan perbaikan.
Jalan dalam kondisi baik mencapai 57,537 persen, kondisi sedang 21,137 persen, rusak ringan 4,627 persen, dan rusak berat 16,699 persen.
Sedangkan untuk infrastruktur jembatan yang melengkapi jaringan ini berjumlah 658 unit dengan panjang total 8.526,5 meter.
“Kami terus memantau dan memelihara kondisi jalan, terutama menjelang momen-momen penting seperti libur akhir tahun," jelasnya.
Lonjakan lalu lintas diperkirakan akan terjadi di beberapa ruas strategis, seperti Jalan R.E. Martadinata dan ruas Lempasing–Padang Cermin yang mengarah ke kawasan wisata pantai. Selain itu, akses menuju Tol Bakauheni–Terbanggi Besar–Pematang Panggang diprediksi mengalami kepadatan.
Titik kepadatan lalu lintas tersebut terhubung dengan empat gerbang tol utama, yaitu Gerbang Tol Kotabaru, Gunung Batin, Penumangan, dan Lambu Kibang.
Jalan-jalan provinsi di sekitar gerbang tol ini, seperti ruas H.M. Mayjend Ryacudu dan ruas Sp. Korpri–Purwotani, juga dipastikan dalam kondisi baik dengan tingkat kemantapan mencapai 100 persen.
Untuk mengurangi kemacetan, urai Asep, pemerintah telah menyiapkan tujuh jalur alternatif.
Jalur ini mencakup Ruas Kotabumi–Sp. Daya Murni–Gunung Batin, Ruas Pringsewu–Kalirejo–Wates, Ruas Branti–Gedong Tataan, Ruas Lempasing–Padang Cermin–Kedondong–Gedong Tataan, Ruas Metro–Kota Gajah–Sp. Randu, Ruas Sp. Korpri–Kibang–Metro, serta Ruas Gayam–Ketapang.
Jalur-jalur ini tidak hanya sebagai rute penghubung jalan nasional dan jalan tol tetapi juga berperan penting dalam mendukung akses ke destinasi wisata.
“Kami sudah memetakan potensi titik kemacetan dan menyiapkan jalur-jalur alternatif untuk mengantisipasi lonjakan kendaraan, terutama di ruas-ruas yang menuju kawasan wisata. Sebagai contoh, Ruas Lempasing–Padang Cermin sering menjadi pilihan utama wisatawan yang hendak menikmati pantai,” urainnya.
Sepanjang 2023 dan 2024, lanjutnya, sejumlah proyek perbaikan telah dilakukan untuk meningkatkan kualitas infrastruktur jalan dan jembatan di Lampung.
Beberapa proyek utama meliputi preservasi ruas Penumangan–Tegal Mukti di Tulang Bawang Barat, rehabilitasi ruas Lempasing–Padang Cermin di Pesawaran, dan perbaikan Jalan R.E. Martadinata di Bandar Lampung.
Di samping itu, Unit Reaksi Cepat (URC) Dinas BMBK juga telah disiagakan di enam wilayah, yaitu Bandar Lampung, Lampung Selatan, Lampung Tengah, Lampung Utara, Lampung Barat, dan Mesuji.
"Tim URC ini bertugas menangani kondisi darurat pada titik-titik rawan kerusakan jalan dan jembatan," tutupnya. (Tim Publikasi)